Rabu, 18 Februari 2009

JAKSEL ZONA MERAH KEJAHATAN

JAKARTA: Wilayah Jakarta Selatan (Jaksel) dinilai merupakan daerah terawan pada pekan-pekan pertama Februari 2009. Kejahatan yang menonjol yaitu pencurian kendaraan bernotor dan street crime (kejahatan jalanan).



"Memang, peta kerawanan bisa berubah tiap pekan. Kalau bulan lalu Jakarta Utara, pekan-pekan sekarang Jakarta Selatan," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Wahyono kepada wartawan di Mapolda kemarin.

Kapolda, yang didampingi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kombes M Iriawan dan Kabid Humas Zulkarnain, menyebut selama sepekan terakhir (5-12 Februari 2009), daerah Jaksel masuk zona merah di mana terjadi 146 kasus kriminal.

Kemudian diikuti Jakarta Barat sebanyak 144 kasus, Jakarta Utara 135 kasus, Jakarta Timur 131 kasus, dan wilayah Polres Metro Bekasi sebesar 99 kasus.

Dari data tersebut, terlihat Jakarta Utara yang awalnya dikategorikan zona merah, sekarang mampu meminimilasi angka kejahatan. Hal ini, kata Kapolda Metro Jaya, merupakan gejala postif karena berarti aparat di lapangan meningkatkan patroli kamtibmas.

Kapolda menambahkan, dalam pengungkapan kasus-kasus tersebut, dari total 1.071 kejadian dapat diselesaikan 573 atau sebesar 53,78 persen.

Dalam hal ini Polres Tangerang (kabupaten) merupakan urutan pertama dalam pengungkapan kasus, yaitu sebesar 90,57 persen dan kemudian diikuti Polres Bekasi (kabupaten) sebesar 67,21 persen dan Polres Depok mencapai 65 persen lebih.

"Tingginya angka kriminal di suatu wilayah bisa terjadi karena adanya pergeseran karakteristik kriminal dan adanya perubahan penindakan oleh polisi," ujarnya.

Ditambahkannya, berdasarkan jenis kejahatan yang paling menonjol dan dapat diungkap di wilayah hukum Polda Metro Jaya adalah kejahatan perjudian dari 32 kasus bisa diselesaikan 100 persen, disusul narkoba dari 118 kasus dapat diselesaikan 106 kasus. (sko)

Readmore ""

CALEG TERTANGKAP CURI MOTOR

JAKARTA: Meski menyandang status terhormat yaitu sebagai calon anggota legislatif (caleg), perbuatan HS (47) tidak layak ditiru. Caleg DPRD DKI Jakarta itu nyaris menjadi bulan-bulanan massa menyusul tertangkap tangan mencuri sepeda motor di Jalan Pemuda, Pulogadung, Jakarta Timur.



"Tersangka HS sekarang ditahan di Polsek Jatinegara. Saya tidak bisa menyebut asal partainya, tapi yang bersangkutan merupakan caleg DPRD DKI dengan nomor urut 10," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Zulkarnain Adinegara disela-sela jumpa pers kejahatan jalanan (street crime) di Jakarta, Senin.

Peristiwa memalukan itu terjadi di Jalan Pemuda Pulo Gadung Jakarta Timur, Minggu (15/2) sekitar pukul 17.00 WIB. HS tidak sendiri. Ia ditemani MS, anggota komplotan. Begitu mendapatkan sasaran, tersangka HS memberikan isyarat kepada tersangka MS untuk membawa motor Supra Fit B 6619 TCX milik pengunjung rumah makan Suharti.

Kedua tersangka lalu menuntun motor tersebut. Ketika baru sejauh 200 meter dari lokasi kejadian, tiba-tiba keduanya diteriaki maling. Pemilik kendaraan Jayus Sasongko minta warga sekitar menangkap kedua pencuri tersebut. Warga yang tanggap seketika langsung mengejar pelaku dan menangkap HS dan MS. Meski tidak babak belur, tersangka diamankan ke Pos Polisi setempat.

Menurut Zulkarnain, melihat modus operandinya, kedua tersangka belum biasa melakukan pencurian. Motifnya karena kesulitan ekonomi. Motor saat itu sedang tidak dikunci, lalu dibawa kabur oleh pelaku. Menurut Kapolsek mereka mencuri karena faktor ekonomi, bukan untuk kampanye," kata mantan Kapoltabes Aceh itu.

Sementara itu dalam paparan tentang operasi kejahatan jalanan dan premanisme, Polda Metro Jata dan jajaran polres menangkap 18.826 orang. Tapi setelah diperiksa, 16.225 orang dilepas karena tidak terbukti atau disalurkan untuk dibina. (sko)

Readmore ""

KASUS KEJAHATAN JALANAN TERUNGKAP

JAKARTA: Kepolisian Republik Indonesia sungguh-sungguh ingin membuktikan untuk memberantas kejahatan di jalanan (street crime) dan premanisme. Kemarin, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri menegaskan, Polri telah mengungkap 4.572 kasus kejahatan di jalanan dan premanisme.



Menurut Kapolri, ribuan kasus tersebut merupakan hasil operasi yang digelar seluruh polda di Indonesia sejak 20 Januari hingga 12 Februari 2009.

Dari jumlah itu, Polri menjaring 13.150 orang sebagai tersangka. Namun, setelah diproses ditemukan 4.233 tersangka yang ditahan karena memenuhi unsur tindak pidana.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira menambahkan, ribuan kasus itu merupakan kejahatan copet atau jambret sebanyak 175 kasus, pemerasan atau premanisme 69 kasus, judi sebanyak 511 kasus, m
inuman keras 172 kasus, pencurian dengan kekerasan (curas) sebanyak 757 kasus, dan yang termasuk jenis kejahatan lain-lain sebanyak 2.620 kasus.

Dari operasi selama itu, kata Abubakar, polisi telah menyita barang bukti berupa uang rupiah sebesar Rp 1.984.890, senjata api sebanyak 16 pucuk, senjata tajam 239 buah, dan kendaraan bermotor sebanyak 353 buah. Selain itu, polisi juga berhasil menyita minuman keras sebanyak 29.632 botol, handphone sebanyak 422 buah, dan narkoba 690 buah, dan barang bukti yang termasuk kategori lain-lain sebanyak 14.844 buah.

Prestasi Tertinggi


Abubakar juga menjelaskan, prestasi tertinggi dalam menangani kasus kejahatan di jalanan dan premanisme masih dimiliki Polda Metro Jaya dengan jumlah kasus terbanyak, yaitu 868 kasus. Polda Metro Jaya berhasil menangkap 2.403 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 487 orang ditahan Polda Metro Jaya dan sebanyak 916 orang dibina.

Polda kedua terbanyak yang berhasil mengungkap kejahatan di jalanan dan premanisme adalah Polda DIY, yaitu sebanyak 684 kasus. Dari 684 kasus ini polisi berhasil menangkap 2.260 orang, 375 ditahan dan 1.880 dibina.

Peringkat ketiga diraih Polda Jawa Tengah dengan 543 kasus. Dari jumlah itu, polisi berhasil menangkap 2.221 orang, menahan 382 orang dan 1.339 dibina. (sko)

Readmore ""