Minggu, 28 September 2008

KECELAKAAN MUDIK-BALIK DIPREDIKSI MASIH TINGGI

JAKARTA-CRIMENEWS: Kapolri Jenderal Pol Sutanto mengingatkan kepada masyarakat di seluruh Indonesia yang hendak mudik ataupun pada saat balik pada Idulfitri (lebaran) 1429 Hijriyah tahun 2008 agar tetap berhati-hati saat berkendaraan menuju kampung halaman.
Alasannya, angka kecelakaan lalu-lintas pada saat arus mudik dan arus balik Idulfitri tahun lalu, ternyata masih tinggi.

"Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi pelaksanaan Operasi Ketupat tahun lalu menunjukkan bahwa jumlah kecelakaan lalu lintas pada saat mudik masih tinggi yakni sebanyak 1.025 kejadian," kata Kapolri Sutanto, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Kota Bogor, Bambang Gunawan saat menjadi inspektur upacara pada upacara gelar pasukan pengamanan lebaran di wilayah hukum Polresta Bogor di Lapangan Sempur, Selasa.

Kapolri merinci bahwa dari 1.025 kasus kecelakaan lalu-lintas pada arus mudik tahun lalu, korban meninggal dunia 362 orang, luka berat 481 orang, luka ringan 804 orang serta kerugian material sebesar Rp 3,25 miliar.
Sedangkan kecelakaan saat arus balik tercatat sebanyak 839 kejadian, dengan rincian korban meninggal dunia 314 orang, luka berat 382 orang, luka ringan 770 orang, dan kerugian material sebesar Rp 1,6 miliar.

Ia menambahkan, untuk pelanggaran lalu lintas yang ditindak dengan menggunakan bukti pelanggaran atau Tilang sebanyak 57.542 pelanggar, dan non Tilang (teguran) sebanyak 60.670 kali, dengan pelanggaran didominasi oleh kendaraan roda dua, penumpang dan bus.

Menurut Kapolri, melihat semakin kompleks dan komprehensifnya penyebab kecelakaan, serta pembinaan masing-masing komponen lalu lintas yang berada dalam kewenangan berbagai instansi terkait, maka diperlukan koordinasi dan keterpaduan dalam upaya penanggulangan kecelakaan.

"Melalui sinergitas dengan instansi terkait serta didukung oleh kesadaran hukum masyarakat, diharapkan kondisi keamanan, ketertiban, kelancaran dan keselamatan lalu lintas akan lebih terjamin," katanya.
Sutanto mengatakan, perayaan Idulfitri merupakan momen religius yang telah membudaya di dalam masyarakat dan bangsa Indonesia, dimana setiap tahunnya berlangsung kegiatan mudik guna merayakan lebaran bersama dengan sanak saudara di Kampung halaman.

Budaya lebaran pulang kampung tersebut, kata dia, mengakibatkan terjadinya mobilitas masyarakat secara besar-besaran, dimana dari tahun ke tahun jumlahnya terus meningkat. "Diperkirakan pada tahun (2008) ini jumlah pemudik di seluruh wilayah tanah air akan mencapai 15,7 juta jiwa," katanya.

Sementara itu, para pengendara mobil maupun sepeda motor yang akan mudik Lebaran 2008 diimbau agar berhati-hati di jalan raya, dengan mengutamakan kesabaran dan keselamatan diri dan penumpang.
Para pemudik juga diimbau agar tidak memaksakan diri bila kondisi fisik lelah, sakit, maupun mengantuk. Ini penting, mengingat hingga H-5 atau tiga hari angkutan Lebaran 2008, sedikitnya telah terjadi 118 kecelakaan di jalan raya di seluruh Indonesia.

"Korban tewas mencapai 41 orang. Pada hari pertama 35 orang tewas, dan pagi ini (Jumat (26/9)--Red) enam orang tewas," kata Wakil Kepala Badan Pembinaan Keamanan (Waka Babinkam) Polri Irjen Pol Aryanto Boedihardjo di sela meninjau Pos Pengamanan Cikopo-Cikampek untuk Angkutan Lebaran 2008, Jumat. Hadir dalam kesempatan itu Dirut PT Jasa Raharja (Persero) Diding S Anwar.

Berdasarkan data yang diperoleh PT Jasa Raharja dari peristiwa kecelakaan maut antara Bus Puspajaya dan pick-up L-300 bak terbuka di Sukamandi, Jumat dini hari pukul 02.45 WIB, peristiwa itu menyebabkan korban tewas 8 orang. "Angka 6 tewas itu mungkin dilaporkan dari tempat kejadian peristiwa atau TKP. Tetapi setelah dibawa ke RSUD Subang, ada yang tewas lagi dua," kata Kahumas PT Jasa Raharja, Nasir Hakam.

Nama korban tewas dalam perisitiwa itu, sesuai data PT Jasa Raharja, adalah Saay B Casdam, Enyo, Waidah, Darsim, Darini, Junengsih, Suherman, dan Tami. "Seluruh korban adalah penumpang L-300 bak terbuka yang dilaporkan sedang dalam perjalanan pulang setelah mengikuti pengajian," kata Nasir Hakam.

Pada bagian lain, Waka Babinkam Polri juga meminta aparat yang terlibat dalam pengamanan Lebaran 2008 agar membuat jalur-jalur khusus untuk pengendara sepeda motor di setiap daerah yang padat arus mudiknya. "Apa yang dilakukan Polwil Purwakarta, yang mengalihkan pengendara sepeda motor di jalur yang tidak dilalui pengendara mobil, sangat membantu pemudik sepeda motor dan mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas," kata Boedihardjo.

Berdasarkan data nasional dari Departemen Perhubungan, sepeda motor saat ini sudah menjadi mesin pembunuh nomor satu di jalan karena sebagian besar kecelakaan dalam lalu lintas angkutan jalan melibatkan sepeda motor. Setiap tahun di Indonesia, korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di jalan sekitar 30 ribu orang, dan sebagian besar dari angka itu melibatkan atau disebabkan oleh sepeda motor.

Karena itulah, tahun ini PT Jasa Raharja mengalokasikan dana santunan untuk korban kecelakaan lalu lintas sekitar Rp 1,3 triliun. "Jumlah ini adalah konsekuensi dari naiknya besaran santunan sejak awal 2008 sekitar 150 persen. Jadi, jika per tahun biasanya hanya setengah triliun, kini jadi sebesar itu," kata Direktur Utama PT Jasa Rahardja Diding S Anwar, di Purwakarta, Jumat.

Menurut Diding, prediksi naiknya biaya santunan untuk korban kecelakaan tersebut sudah terlihat dari realisasi hingga Agustus 2008 sebesar Rp 700 miliar.

"Dan ironisnya, hampir 70 persen dari total dana itu diserahkan untuk korban yang melibatkan sepeda motor. Karena itu, kami mengusulkan dan berupaya membantu agar moda transportasi ini bisa dikendalikan," katanya.
Menggunakan transportasi sepeda motor, kata Diding, memang murah, tetapi risiko kecelakaannya lebih tinggi ketimbang moda transportasi publik lainnya.

"Karena itu, kami sangat setuju angka kecelakaan sepeda motor ini ditekan dengan pengendalian sepeda motor yang terarah. Tentu, ini tugas pihak terkait," kata Diding.

Terkait dengan itu, dari Jambi dilaporkan, tiga orang remaja pengendara sepeda motor langsung tewas di tempat ketika kendaraan yang mereka naiki bertabrakan dengan bus angkutan umum Handoyo dari Jawa tujuan Sumatera Utara. Lokasi kecelakaan di Jalan Lintas Sumatera km 40 Desa Rejo Sari, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangi, berjarak 200 km dari Kota Jambi. (Ant/SK/Joe)

Readmore ""