GARUT-CRIMENEWS: Kapolwil Priangan Kombes Anton Charliyan menyatakan, solusi paling efektif menanggulangi kemacetan pada ruas jalan Nagrek, berupa dibangunnya "fly over" semacam "viaduck" di Bandung, untuk menghindari lintasan jalan kereta api (KA) di Kampung Nagrek.
Sehingga dengan diberlakukannya arus kendaraan searah pasca penggunaan jalur lingkar Nagrek sepanjang 5,3 km, arus kendaraan tidak lagi terkendala lintasan KA yang pada saat normal dilintasi 22 kali sehari dan pada musim liburan Lebaran sebanyak 28 kali, tegas Kapolwil kepada ANTARA di Pos Aju Nagrek, Minggu sore.
Sedangkan telah digunakannya lintasan lingkar Nagrek sepanjang 600 meter dari Cikaledong hingga Kampung Ciburial Desa Ciherang-pun, hanya menghindari kemacetan total di simpang tiga jalan Cagak, katanya.
Selain itu seiring dengan terus bertambahnya beragam jenis kendaraan pribadi, maka diperlukan pelebaran ruas jalan Nagrek agar bisa dijadikan tiga atau empat jalur.
Sedangkan ruas jalan alternatif Cijapati, meski kawasan tersebut sangat potensial untuk pengembangan sektor ekonomi, namun hingga kini pada wilayah Garut-nya, masih belum dilengkapi lampu penerangan jalan, walaupun pihaknya telah mengusulkan kepada PLN, serta sangat minim pula rambu-rambu lalulintas.
Sementara itu ruas jalan Cijapati yang memasuki wilayah Bandung telah terdapat 60 unit lampu penerangan jalan, hanya tinggal wilayah Garut yang masih gelap gulita di malam hari dan akibatnya bisa membahayakan para pengguna jalan.
Selama berlangsungnya operasi Ketupat Lodaya sementara diperoleh pendataan, terjadi empat kasus laka lantas menewaskan dua orang, atau menurun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang terdapat 16 kasus di wilayah hukum Polwil Priangan.
Hingga Minggu malam terjadi antrian arus balik kendaraan sepanjang puluhan kilometer mulai dari Kampung Warung Peuteuy Garut hingga Nagrek, dengan kondisi laju kendaraan padat tersendat, antrian dan kemacetan arus lalulintas juga berlangsung pada lingkar Nagrek sepanjang 600 meter. (Ant/Joe)
