Senin, 06 Oktober 2008

DEMI MEMBELA SANG PACAR, PISTOL POLISI MELEDAK


JAKARTA-CRIMENEWS: Weliyah Wahab, warga Banjar Agung, Unit II, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, tertembak di pelipis kiri. Insiden ini terjadi menyusul percekcokan yang terjadi antara Weliyah dan Bripda Yudi Satria (21) anggota Polsek Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang, pada Minggu (5/10) pukul 22.30 WIB.

Informasi dari Lampung mengungkapkan, insiden ini dibenarkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid) Humas Polda Lampung, Kompol Kusdiana, Senin (6/10). Saat jumpa pers di Polda Lampung, Kusdiana mengatakan, percekcokan itu terjadi akibat ulah Weliyah yang selalu menggoda pacar Bripda Yudi, seorang polwan di Polres Tulang Bawang bernama Bripda Eka (21).

Merasa pacarnya terganggu, Bripda Yudi kemudian mendatangi Weliyah yang sedang nongkrong bersama beberapa teman-temannya. Awalnya Yudi hanya ingin menegur Weliyah, tetapi teguran yang disampaikan Yudi berubah menjadi percekcokan.

Bahkan Yudi kemudian dikeroyok oleh Weliyah dan teman-temannya. Kusdiana menduga, kemungkinan Yudi merasa trauma dengan kejadian pengeroyokan polisi, maka Yudi lalu mengeluarkan pistolnya.
Menurut Kusdiana, dari hasil pemeriksaan di Polres Tulang Bawang, saat pistol dikeluarkan, sempat terjadi tarik-menarik pistol antara Yudi dan Weliyah. Secara tak diduga pistol meledak dan satu peluru melukai pelipis kiri Weliyah.

Ia menambahkan, dari hasil visum RS Bhayangkara Polda Lampung, diketahui peluru itu menyerempet pelipis kiri Weliyah. Saat ini korban ada di RSUD Abdul Moeloek untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sejauh ini, lanjut Kusdiana, pihaknya belum bisa memastikan siapa yang salah dalam kasus ini. Karena pemeriksaan masih dilakukan terhadap Yudi dan saksi-saksi lainnya. "Pemeriksaan masih berlangsung, hasilnya nanti akan kita sampaikan," kata Kusdiana. (Joe)

Readmore ""

MIRAS, PENCABUT NYAWA YANG TETAP DISUKAI


JAKARTA-CRIMENEWS: Kasus tewas akibat menenggak minuman keras (miras) sudah sering terjadi di Indonesia. Namun semua itu tidak membuat masyarakat yang menyukai minuman beralkohol itu menghentikan kebiasaannya. Bahkan mereka tetap melakukan pesta miras. Tidak tanggung-tanggung, dalam pesta miras selama tiga dua bulan trakhir, tercatat 36 nyawa manusia melayang sia-sia di ujung botol miras.
Kasus terakhir, terjadi pada perayaan hari raya Idul Fitri 1429 H. Hari yang diyakini oleh umat Islam sebagai hari yang fitri, suci, dinodai dengan pesta miras. Sedikitnya 12 orang tewas dan puluhan orang dirawat di rumah sakit akibat keracunan miras di Indramayu, Deli Serdang dan Jayapura, Papua.
Di Indramayu, selain korban tewas, puluhan orang harus dirawat di beberapa rumah sakit. Awalnya empat orang dilaporkan muntah-muntah dan tak sadarkan diri setelah merayakan lebaran di Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, Sabtu (4/10). Mereka diduga mengalami intoxicasi alkohol (keracunan alkohol).
Keempat warga yang tewas tersebut merupakan nelayan di Desa Eretan Wetan, yakni Beni bin Dulgani (18), Rusdi bin Ramun(17), Herman bin Durahman, (32) dan Heryanto bin Durahman (26). Mereka tewas setelah menenggak miras jenis W&N.
Kejadian memilukan ini mengingatkan kasus serupa di bulan Ramadhan, belum lama ini, yang menewaskan 16 orang. Saat itu Ramadhan yang baru minginjak minggu kedua diwarnai pesta miras di beberapa tempat, yakni di Losarang, Gabuswetan, Terisi, Kandanghaur dan Kertasmaya.
Kapolres Indramayu AKBP Syamsudin Djanieb menegaskan miras yang dikonsumsi di desa Eretan seluruhnya dipasok dari luar Indramayu, mengingat sebelumnya pihaknya gencar melakukan razia miras.
Sementara itu di Jombang Jawa Timur, kepolisian setempat menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pesta miras di Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam yang telah menewaskan dua orang warga. Dalam olah TKP, Minggu, petugas kepolisian menemukan tiga kantong plastik yang diduga bekas tempat miras oplosan dalam pesta miras, Sabtu (4/10) malam lalu.
Pesta miras yang digelar di Desa Carangwulung telah merenggut nyawa Satiran (37) dan Paryanto (23), keduanya warga Dusun Sumber, Desa/Kecamatan Wonosalam. Keduanya diduga mengalami keracunan alkohol dalam miras oplosan.
Di Jayapura, dua dari lima anggota Batalyon 756 Wamena, Jumat (3/10) tewas setelah sehari sebelumnya meminum miras oplosan. Selain kedua korban tewas, satu rekan lainnya saat ini dalam kondisi kritis di RSUD Wamena. Kelima anggota Yon 756 itu minum miras yang dicampur dengan berbagai jenis minuman lainnya itu itu terdiri atas Kopda Amsal Magapa, Praka Melkianus Choi, Pratu Daud Kimko, Praka Anthonius Mabel dan Pratu Yupinus Kogoya.
Komandan Batalyon Danyon 756 Wamena Letkol Infantri B C Pardede mengakui ada kasus yang menewaskan dua anggotanya dan saat ini jenazahnya sudah diterbangkan ke Jayapura untuk dimakamkan. "Mereka bukan pesta miras melainkan minum miras buatan lokal setelah pulang silaturahmi ke rumah rekan rekannya yang beragama Islam dan mengalami diare hingga keesokan harinya dua orang diantaranya meninggal," kata dia.
Di Deli Serdang dilaporkan, tiga orang meninggal dunia dan 11 dalam kondisi kritis. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Baharuddin Djafar, Minggu, mengatakan, korban yang meninggal dunia adalah M. Yunus, Khaidir dan Khairul Sunardi. Korban mengoplos miras merk Mansion House VSOP dengan merk Scout yang diberi minuman ringan merk Pepsi Blue. (Joe)

Readmore ""

481 TEWAS DALAM 1.085 KASUS KECELAKAAN LALULINTAS


JAKARTA-CRIMENEWS: Jumlah korban kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat yang digelar dalam rangka perayaan Idul Fitri 1429 H sungguh memprihatinkan. Kepala Divis Humas Mabes Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira menyatakan, sebanyak 481 orang tewas selama Operasi Ketupat ini.
Selain korban tewas, Polri juga mencatat kecelakaan lalu lintas (laka lantas) sebanyak 1.085 kasus. Dari jumlah itu, korban luka berat mencapai 608 orang, dan korban luka ringan 1.043 orang. "Jumlah ini merupakan hasil operasi mulai 25 September hingga 5 Oktober 2008. Tapi jumlah ini bisa saja bertambah karena operasi belum selesai," katanya di Jakarta, Sabtu.
Lebih lanjut Abubakar mengatakan, selama Operasi Ketupat terjadi 34.169 pelanggaran lalu lintas. Pelanggaran terbanyak dilakukan pengendara sepeda motor, yakni 23.484 kasus, sementara mobil penumpang 6.988 kasus, bus 1.118 kasus, dan pelanggaran mobil beban/truk 2.679 kasus.
Kerugian materiil terkait kecelakaan lalu lintas di jalan raya ini mencapai Rp 562 miliar. Total kendaraan bermotor yang terlibat laka lantas mencapai 1.373 unit yang terdiri atas 977 sepeda motor, 260 mobil penumpang, 72 mobil bus, dan 151 mobil beban.
Penyebab kecelakaan, kata Abubakar, sebagian besar karena faktor manusia -- antara lain pelanggaran rambu lalu lintas dan langgar marka jalan. Namun data persis terkait jenis kelamin dan korban belum diketahui karena polisi baru merekapitulasi jumlah dan jenis pelanggaran yang terjadi selama Operasi Ketupat.
Rekapitulasi data Operasi Ketupat Lebaran 2008 menunjukkan penurunan kuantitas pelanggaran dan korban laka lantas. Pada Operasi Ketupat 2007, selama H-7 hingga H+8 Lebaran, laka lantas mencapai 1.875 kasus dengan 798 korban tewas, 952 korban luka berat, dan 2.034 korban luka ringan.
Namun jumlah kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat Lebaran 2008 diperkirakan masih bertambah. Pasalnya, arus balik mudik Lebaran baru mencapai puncak pada Minggu malam hingga Senin dini hari. Bahkan arus balik diperkirakan masih berlangsung hingga minggu depan. Itu terjadi karena banyak sekolah libur hingga 11 Oktober. (Joe)

Readmore ""